Rabu, 31 Juli 2019

Pijatan Pak Jono

Enny Arrow - Aku adalah seorang isteri dari seorang karyawan swasta. Aku punya anak dua. Yang kedua ruang belajar satu. Aku tidak jarang nungguin anakku yang kedua di sekolahnya, khususnya waktu olah raga. Guru olah raga anakku mempunyai nama Pak Jono. Ia suka sekali berkelakar dan berhumor.

Pijatan Pak Jono

Cerita Dewasa - Tubuhnya tinggi, tidak cukup lebih 175 cm dan berbadan besar dan kekar. Warna kulit agak hitam. Ia baru saja bercerai dengan isteri 4 bulan yang lalu. Jadi ia seorang duda. Di samping ia guru olah raga, ia juga pintar memijat. Banyak guru lain mohon dipijet olehnya.

Ketika olah raga seperti seringkali ia menggunakan celana training. Sambil menantikan anakku aku menyimak ia yang sedang olah raga bareng murid-murid ruang belajar dua. Begitu aku menyimak diantara selangkangannya aku lihat tonjolan yang memanjang dan besar. Aku berbicara dalam hatiku, wuh panjang dan besar sekali barangnya.

Suamiku kegemaran dipijat. Tukang pijat langganannya sekitar ini ialah pemijat tunanetra.

“Guru olahraga di sekolah anak anda pintar memijat, ngerti urat lagi katanya. Coba saja mas!” kubilangi suamiku.
“Boleh pun kita panggil ke sini malam minggu depan. Mau enggak dia ngurut malam-malam?”
“Enggak tahu ya .. Coba aku tanyakan kelak ya.”

Keesokan harinya aku pergi ke sekolahan dan bertemu dengan Pak Jono.

“Pak, inginkan enggak mijetin suami saya?” tanyaku. “Tapi kalo dapat malam hari, Pak.”
“Boleh pun asalkan ongkosnya mahal,” katanya seraya bercanda.

Setelah suamiku kembali kantor sambil santap malam aku ceritakan padanya bahwa Pak Jono mau.

“Boleh panggil ke sini namun malam selama jam 22.00,” kata suamiku.
Sampai masa-masa yang ditentukan Pak Jono datang ke rumahku. Ia ngobrol dengan suamiku sambil berkelakar sehingga baru saja kenal suamiku merasa akrab dengannya. Aku duduk di sekitar suamiku menemaninya. Kemudian suamiku menyuruhku membereskan kamar depan dekat ruang tamu.

Mulailah suamiku dipijet oleh Pak Jono seraya ngobrol ngalor-ngidul. Pak Jono tidak sedikit ngebanyol sebab memang ia kegemaran bercanda. Aku nonton TV seraya tiduran di sofa ruang tamu ngedengerin obrolan Pak Jono dan suamiku.

Suamiku mulai bercerita agak serius dengan suara pelan-pelan.

“Aku ini tidak powerful dalam dalam hubungan seksual. Kenapa, ya? Jadinya isteriku suka marah-marah bila hubungan intim. Kalau Pak Jono bagaimana dengan isteri Anda?”
“Saya kini duda telah 4 bulan. Kalau dulu sebelum cerai saya kebalikan bapak. Ia kewalahan dengan keterampilan saya hingga ia mohon cerai.”

“Wah, hebat anda ini, Pak.”
Pak Jono yang seringkali suka berkelakar mulai berkata serius.
“Mungkin Bapak terlampau lelah, atau barangkali punya Bapak terlampau kecil dan pendek. Bapak urut yang memperbanyak dan memanjangkan saja. Saya hanya dapat mengeraskan saja. Kalau memanjangkan dan memperbanyak aku tidak bisa,” katanya pada suamiku.

“Wah, tukang urut yang memanjangkan dan memperbanyak itu tidak sedikit yang bohong,” kata suamiku.
“Ada yang bener, Pak. Ada rekan saya sukses dari 13 menjadi 17 cm dan menjadi besar lagi,” kata Pak Jono berjuang meyakinkan.

“Pak Jono pernah nyoba enggak?” tanya suamiku selanjutnya.
“Saya tidak perlu sebab punya saya sudah paling panjang dan besar. Panjangnya 17 cm dan besarnya 4,5 inch,” jawab Pak Jono seraya tertawa. “Kalau punya bapak berapa?”
“Punya saya panjangnya 12 cm besarnya 2,5 inch.”

Mendengar obrolan suamiku dan Pak Jono aku berbicara dalam hatiku.

“Wuh… besar dan panjang sekali punya Pak Jono, pantesan tonjolannya panjang dan besar dan tersebut belum bangun. Apalagi bila barangnya telah bangun.”
Aku jadi berkhayal, bila seandainya…. Wah, nikmat sekali…

Setelah mereka berlalu aku pura-pura tidur. Kemudian suamiku membangkitkan aku.

www.totogenap.club/?ref=MedanKia

Cerita Malam - “Bagaimana, Mas? Cocok enggak pijetan Pak Jono?” tanyaku sesudah Pak Jono pulang.
“Wah bagus sekali, lebih bagus daripada langganan saya. Sekarang saya inginkan langganan sama Pak Jono saja. Saya telah bilang bila saya inginkan pijet tiap malam minggu.”

“Kalau anda mau juga, boleh jajaki malam minggu depan. Pijetannya bagus kok. Badanku rasanya ringan dan enak sekali,” kata suamiku
“Aku mau, namun malu mas, nanti ia kisah di sekolahan.”
“Ya enggak sih, nanti anda bilangin tidak boleh cerita-cerita pada orang lain.”

Keesokan harinya saya ketemu Pak Jono. Sambil tersenyum, ia langsung bertanya padaku.

“Bagaimana Bu? Cocok enggak Bapak dengan pijetan saya?” tanya Pak Jono padaku.
“Cocok sekali… Malam minggu depan bapak diajak suamiku pijet lagi. Bahkan suamiku inginkan langganan.”
“Ya.. Bapak telah bilang sama saya.”

Setelah suamiku menawarkan guna diurut oleh Pak Jono, hatiku tidak karuan, menginginkan bermacam-macam, bercampur fobia dan hendak merasakan sesuatu. Karena memang aku jarang mengejar kepuasan dengan suami. Di samping punya suamiku lemes, barang kecil dan pendek dan tidak tahan lama.

Hampir-hampir masing-masing malam aku menginginkan penis punya Pak Jono. Aku berbicara dalam hati, barang Pak Jono tentu kehitam-hitaman, besar dan panjang. Biasanya orang yang agak hitam tersebut kuat, mana badannya tinggi, besar dan kekar. Pokoknya paling jantan. Kayak apa bila badan yang besar tersebut menindihku dan memelukku keras-keras, sedangkan badanku langsing laksana ini, dan tinggiku 155 cm.

Dengan powerful aku ditindih badan raksasa itu. Apa dapat masuk barang sebesar tersebut ke lobangku yang kecil ini. Apa tidak mentok kesakitan bila barang yang keras dan panjang ditekan ke lobangku dengan tenaga yang raksasa. Pokoknya aku menginginkan antara fobia dan hendak merasakan.

Kata teman-temanku barang gede dan panjang tersebut sangat nikmat sekali. Saking nikmatnya, katanya hingga ngeyut ke ubun-ubun.

Malam ini malam minggu, Pak Jono bakal datang. Hatiku berdebar-debar. Jam mengindikasikan 21.30. Tak lama lantas Pak Jono datang. Suami mempersilahkan masuk, dan bilang padanya bahwa aku mau pun dipijet malam ini, dan suamiku mohon tidak bercerita macam-macam ke orang lain. Pak Jono menjawab, “Ya, tidak dong, Pak.”

Suamiku mulai diurut. Kurang lebih jam 23.00 suamiku berlalu diurut.
Sekarang giliran aku yang bakal diurut. Aku gunakan kain sarung. Suamiku tiduran di sofa di ruang tamu seraya nonton TV.

Aku mulai tengkurep, hatiku dag-dig-dug. Pak Jono mulai menyingkap kain sarungku di unsur betis dan memegang betisku seraya mengurut pelan-pelan, aku merinding menikmati urutan Pak Jono, sebab sebelumnya aku menginginkan sesuatu yang nikmat.

Kini Pak Jono berdiam diri seribu bahasa tidak seperti seringkali suka berkelakar dan berhumor, mungkin merasakan pandangan terhadap betisku yang mulus. Maklum ia menduda 4 bulan. Semakin merinding dan berdebar-debar hatiku saat Pak Jono menempatkan kakiku ke pahanya. Sambil mengurut ia maju sedikit-sedikit sampai-sampai kakiku menyentuh ke unsur selangkangannya sampai-sampai terasa kakiku menyentuh benjolan yang mulai mengeras.

Dengan suara pelan dan terpatah-patah Pak Jono bertanya.

“Paha ibu inginkan diurut?”
“Ya pak, memang di bagian tersebut agak terasa nyilu-nyilu. Pelan ya, Pak,” aku pun membalas dengan suara pelan.

Pak Jono mulai menyingkap pelan-pelan sarungku hingga di bawah tidak banyak pinggulku. Ketika Pak Jono mengurut pahaku hingga ke selangkanganku, aku mengerang dengan suara pelan-pelan takut terdengar suamiku. Pak Jono juga terasa bertambah rangsangannya terasa dari sentuhan tangannya yang kadang-kadang mengurut sambil membelai dan meremas pahaku lagipula ketika hingga di selangkanganku.

Semakin timbul sensasi yang luar biasa saat Pak Jono membuka kain sarungku di unsur atas pinggulku dan memelorotin cdku tidak banyak ke bawah.

www.bisadibuka.com/ref.php?ref=MEDANKIA

Desah Asmara - Kini ia mulai mengurut seraya meremas-remas pinggulku, dan rangsanganku semakin tinggi, aku mengerang dengan suara pelan. Dan Pak Jono tahu bila terangsang, aku pun tahu bila Pak jono pun terangsang.

Aku berbicara dalam hatiku: sebelum aku diurut dalam posisi terlentang, aku bakal pamit sama Pak Jono guna buang air kecil seraya aku hendak melihat apakah suami sudak tertidur atau belum.

Ketika Pak Jono menyuruhku terlentang, aku berbicara kepadanya: “Aku inginkan ke kamar mandi dulu guna buang air kecil.” Ketika terbit kamar aku lihat suamiku tertidur pulas mungkin sebab lelah seharian dan berakhir diurut.

Di kamar mandi aku berbicara dalam hati. Kalau nanti sarungku disingkap hingga ke selangkanganku dalam posisi terlentang, tentu Pak Jono akan menyaksikan bulu jembutku. Ia bakal semakin merangsang. Aku menginginkannya meraba vaginaku dan memasukkan jarinya ke lobang vaginaku.

Setelah masuk ke kamar, aku bilang bahwa suamiku tertidur lelap. Ketika mendengar kataku Pak Jono semakin bersemangat.

Kini aku terlentang di hadapan Pak Jono. Dan Pak Jono tidak was-was lagi ia membuka sarungku hingga ke selangkanganku. Aku memenjamkan mata seraya menggigit bibirku.

Kini Pak Jono tidak memijat lagi namun ia mengelus-elus dan meremas-remas pahaku dengan gemesnya. Kini ia menyaksikan bulu jembutku dan mengelus-elus bibir vaginaku, dan semakin tidak tahan rasanya aku hendak memegang barangnya Pak Jono seraya penasaran namun malu. Pak Jono semakin berani menusukkan jarinya ke lobang vaginaku yang telah membasah dengan lendir.

Aku mulai memberanikan diri meraba selangkangan Pak Jono. Dan Pak Jono membuka resleting celananya. Sambil aku melirik ke selangkangannya, Pak Jono menerbitkan rudalnya. Aku terkejut astaga besar dan panjang sekali. Warnanya kehitam-hitaman, nampak urat-uratnya mengeras, dan kepala rudal jauh lebih banyak lagi dari batangnya. Aku menggenggamnya namun genggamanku tidak muat saking besar.

Sambil mengelus-elusnya, aku bayangkan bila rudal yang kepalanya paling besar ini dimasukkan ke lobangku. Apakah tidak robek lobang vaginaku dan jebol lobang rahimku. Sensasiku semakin meningkat. Perasaanku bercampur hendak menikmati dan fobia robek dan jebol.

Pak Jono sekarang semakin buas mengocok lobang vaginaku dengan jarinya, dan aku sangat hendak ditindihi dan disetubuhi namun takut bila suami bangun bila mendengar jeritanku. Sambil mengocok Pak Jono menciumi pipiku. Pelan-pelan ia kemudian mengecup bibirku, semakin lama ia semakin buas mencipoki, aku juga terangsang berat.

Kemudian ia memelukku dan menindihku sambil berjuang menyingkap sela-sela samping CD-ku guna memasukkan rudalnya, namun tidak sukses masuk. Kemudian ia mengurangi lagi.
“Aduh…” jeritku seraya menggigit bibirku tidak tahan.

Tekanan kedua kalinya ini tidak sukses memasukkan rudalnya ke lobang vaginaku. Kemudian ia mengurangi lagi dengan tenaga yang super keras dan nyaris masuk, tapi tersiar suara suamiku mengorok. Pak Jono dan aku juga kaget terbangun dan menutupkan sarungku ke semua tubuh. Dan aku menyelesaikan pijetan.

Kemudian aku membangkitkan suamiku. Pak Jono juga pamit pulang sebab memang telah larut malam. Kemudian aku menyuruh suami masuk kamar, aku telah tidak tahan. Barang suami pun mengeras tidak laksana biasanya. Kini aku mengalirkan rangsanganku dengan suami sambil menginginkan disetubuhi Pak Jono. Malam tersebut aku benar-benar menikmati puncak orgasme yang spektakuler tidak laksana biasanya, pun suamiku.

http://inilinkwow2.club/?ref=Medankia

Denyutan Birahi - “Ma… Malam ini tidak laksana biasanya. Urutan Pak Jono memang spektakuler membuat anda benar-benar menjangkau puncak kesenangan yang luar biasa. Kita minggu depan urut lagi ya, Ma…” kata suamiku.

Hari-hari aku hidup dalam bayangan: Kalau malam minggu depan suamiku tidak terdapat di rumah, aku bakal menyiapkan minyak pelumas supaya dioleskan ke lobang vaginaku. Aku menginginkan barang Pak Jono yang besar dimasukkan seraya melelukku, menyepokiku dan menggenjotku.

Membayangkannya saja paling nikmat lagipula benar-benar dimasukkan. Sambil rasa khawatir bila lobangku nanti robek dan lobang rahimku jebol.

Kini malam minggu datang, hatiku berdebar-debar menginginkan sesuatu yang besar dan panjang, menginginkan lobang vaginaku membengkak lebar, dan lobang rahim diterobos barang besar. Pak Jono datang memakan pakaian yang serasi nampak paling gagah dan manis. Ketika suami ngobrol dengan Pak Jono telpon berdering. Ternyata rekan suamiku menyuruh ke luar kota guna mengurus bisnisnya.

“Ya nanti sesudah dipijet,” jawab suamiku.
Malam ini aku semakin yakin bahwa aku bakal disetubuhi dengan Pak Jono.
“Ma… saya nanti sesudah diurut bakal pergi ke luar kota,” kata suamiku padaku.
“Jadi, saya tidak usah dipijat, berakhir tidak terdapat Mas.”
“Tidak apa-apa pijet saja, Pak Jono orangnya baik, aku telah percaya kok.”

Mendengar pengakuan suamiku, hatiku girang sebab sebentar lagi tentu aku disetubuhi oleh Pak Jono yang berhari-hari aku membayangkannya.

Setelah suamiku berlalu diurut ia mandi. Dan Aku bilang pada Pak Jono, “Tunggu dulu ya pak, minum-minum dulu kopinya. Aku inginkan menyiapkan pakaian bapak guna ke luar kota.”

Setelah suamiku menyiapkan seluruh yang bakal dibawa ke luar kota, ia pamit ke Pak Jono. Aku mengirimkan sampai pintu gerbang.

Begitu Bapak berangkat hujan turun rintik-ritik. Aku masuk ke ruang tamu dan bilang sama Pak Jono, “Tunggu dulu ya pak, aku pakaian dulu.”

Aku menggunakan sarung dan kaos… dan sengaja aku tidak menggunakan BH dan celana dalam.
Begitu aku keluar, sorotan mata Pak Jono menatap payudaraku, aku tersenyum. Aku duduk di kursi sebentar. Aku bayangkan bahwa Pak jono duda sekitar 4 bulan, berarti ia tidak bersangkutan selama 4 bulan. Aku yakin ia tidak jajan sembarangan. Aku begitu yakin malam ini aku bakal digenjot berkali-kali dan berjam-jam. Memang aku hendak sekali bersangkutan badan sepuas-puasnya.

www.tukangmain.com/?ref=medankia

Gairah Malam - Sekarang aku memilih kamar guna urut di unsur belakang, supaya jeritanku yang keras nanti tidak tersiar oleh siapapun. Aku menyuruh Pak Jono ke kamar belakang, dan hujan turun lumayan deras sampai-sampai cuaca dingin mengirimkan impianku, dan tidak akan tersiar suara apa juga kecuali jeritanku, bunyi cipokan yang mengganas, dan bunyi lobang vaginaku yang digenjot oleh kepala rudal besar dan tenaga yang super keras.

Kini aku berduaan yang sama menginginkan kepuasan seksual dengan sepuas-puasnya. Pak Jono membuka kain sarungku dan bermukim kaos yang menutupi payudaraku. Ia meremas-remas pahaku. Aku mengelinjang-gelinjang.

Kemudian Pak Jono membuka celananya. Rudalnya tegang, membesar dan memanjang. Uratnya mengeras dan kepala rudalnya membesar sekali. Ia menciumi pahaku terus ke bibir vaginaku. Aku telah tidak tahan sebab mulai tadi telah terangsang sebab membayangkan kesenangan yang sebentar lagi bakal aku rasakan.

Ia membuka bajunya dan kaosku. Kini kami berdua telanjang bulat. Hujan turun kian lebat, jam mengindikasikan 23.00. Ia meremas-remas tetekku seraya mengocokkan jarinya ke lobang vaginaku.

“Pak, masukkan… aku telah tidak tahan.”
“Aku pun tidak tahan, aku telah 4 bulan tidak pernah bersangkutan badan, aku hendak malam ini benar-benar puas, barangkali aku main hingga pagi,” timpal Pak Jono.
“Aku pun pak… Aku serahkan seluruh tubuhku pada Pak Jono. Tapi, oleskan minyak pelumas yang kusiapkan ini ke lobang vaginaku dan ke rudal Bapak supaya aku tidak menikmati sakit.”

Aku siapkan parfum dan minyak pelumas yang harum.

“Bu… lobang Ibu kecil sekali,” katanya begitu ia mengoleskan minyak pelumas dibaur dengan ludahnya.

Kini Pak Jono mengangkangkan pahaku lebar-lebar. Pelan-pelan ia menindihiku. Aduh rasanya berat sekali. Ia arahkan rudal besar dan panjang tersebut lobang vaginaku. Ia menekan, namun tak sukses masuk. Kedua kalinya ia mengurangi lagi dan tidak juga sukses masuk, aku menjerit kesakitan.

“Pertama rasanya agak sakit, sebab lobang ibu kecil sekali, dan barang saya besar sekali, jauh tidak ngimbang,” katanya merayuku.

Ketiga kalinya ia mengolesi lobangku dengan minyak pelumas tidak sedikit sekali hingga meleleh ke lobang anusku, ia campur air ludahnya. Ia mengolesi pun rudalnya dibaur dengan ludahnya, lantas ia mengurangi rudal besar, panjang, hitam dan keras sekali. Ia menekannya dengan tenaga yang super keras, kesudahannya masuklah kepala rudal besar itu, dan aku juga menjerit kesakitan.

Ia terdiam, menyangga sejenak, seraya menindihiku dan menciumiku, membujuk dan berbisik ke telingaku.
“Ditahan sakit dahulu ya, nanti Ibu bakal merasakan kesenangan yang luar biasa.”
Aku mengangguk.
“Tahan ya, Bu, aku bakal tekan lagi supaya masuk semua,” bisiknya lagi.
Ia menekannya dengan tenaga yang keras, aku tidak tahan.
“Aduh.. sakit, Pak,” Jeritku tertahan seraya menggigit bibir.

Akhirnya barang tersebut trot… bleees… masuk semua. Rasanya rudal tersebut masuk menjebol ke lobang rahimku. Kini berpindah dari rasa sakit ke rasa nikmat yang luar biasa.
“Pak .. rasanya nikmat sekali.”

Semakin ganaslah Pak Jono menggenjotnya. Nyaring sekali bunyi lobang vaginaku dampak genjotan yang luar biasa. Nikmatnya spektakuler terasa hingga ke ubun-ubun, aku menggigil, meraung-raung kenikmatan.

“Aah… uuuh… uuh… aku… aku… mau menjangkau puncak, Pak…”

Pak Jono mengurangi keras-keras. Aku pun menjangkau puncak kesenangan yang spektakuler yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Pak Jono paling kuat dan bertahan lama, ia belum menjangkau orgasme. Aku telah lemas, tapi sebab Pak Jono meremas-remas pulang tetekku dan menjelati vaginaku, aku mulai terangsang lagi.

Pak Jono menyuruhku nungging. Ia menusukkan pulang rudalnya dan mengocoknya dan menggenjot dari belakang, bunyinya semakin keras, ceprok… ceprok.. ceprok… seraya ia mengelus-ngelus lobang anusku. Ia ngambil minyak pelumas dan dioleskan ke lobang anusku, jarinya ditusukkan ke lobang anusku.
“Aduh… Pak!” jeritku.


http://www.nontondilan.com/link.php?member=medankia

Nafsu Birahi - Tapi ia pintar sekali membuat rangsangan baru. Ia kocok lobang anusku pelan-pelang dengan jarinya, lama-lama aku menikmati nikmat.
“Enak.. Pak… Nikmat… Pak.”

Akhirnya Pak Jono menambahi minyak pelumas ke lobang anusku, dan menarik keluar rudalnya dari vaginaku, ia oles-oleskan kepala rudalnya ke pintu anusku.
“Hangat rasanya, nikmat Pak, nikmat Pak.”

Kemudian menusukkan tepat ke lobang anusku dan menekannya. Akhirnya barang besar tersebut masuk juga. Cepret… prot… ia tekan pelan-pelan sampai separuh penis itu. Ia mendorongku supaya aku tengkurep. Begitu tengkurep ia menindihku, menekankan lagi saldo separuhnya. Aduh nikmat sekali rasanya di anus.

Sampai terasa terdapat cairan muncrat dari dalam lobang anusku. Ia terus mengocok dan menggejot semakin cepat, aku menikmati nikmat sambil menyangga genjotan. Prot… prot… druuuuut. Semakin buas ia menggenjot hingga aku terkentut-kentut dibuatnya.

Akhirnya Pak Jono menjangkau puncaknya dan muncratlah pejunya mengisi lobang anusku. Malam tersebut aku benar-benar merasakan kesenangan yang luar biasa. 



REKOMENDASI BANDAR TOGEL TERPERCAYA (100%) 


Min Deposit 50.000
BONUS MEMBER BARU 10% / BONUS HARIAN 5%
DISCOUNT TERBESAR : Diskon : 4D= 66% | 3D= 59% | 2D= 29.5% | 2D Dpn= 28% | 2D Tgh= 28%
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Sample Text

Copyright © Sumber Kenikmatan | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com